Selasa, 9 April 2013

'Does Muslim Have An Alternative For Music?'


Masih di Canada ...

Peluh sejuk yang menitis di hati diusap lembut kedinginannya saat sering gagal menepati masa untuk tiba sebelum kelas bermula.

Sesekali saya tersilap berada di pintu 'gate' berlepas yang bukan menempatkan pesawat yang perlu saya naiki.

Siapalah yang mengetahui bagaimana kelam kabutnya saya menguruskan masa yang setiap hari bermula seawal jam tiga pagi malah lebih awal dari itu bagi mengejar masa yang dua puluh empat jam ditetapkan sebagai rutin tetap saya?


Siapalah yang mengetahui bagaimana sesekali sering kaunter yang mengesahkan 'boarding pass' saya kerap berubah kaunter atau masih belum bersedia memberikan perkhidmatan sehingga saya tersilap mengambil 'pintu gate' untuk berlepas?


Perjalanan yang bagaikan laluan teleportasi ini transaksinya amat melelahkan... entah gawang mana jaringan akhir saya ditentukan .. menjadikan kepenatan itu direhatkan dengan mendiamkan diri dari bersuara. Ia menjadikan saya hanya gemar memerhatikan rakan-rakan sekelas berinteraksi dengan cikgu.


Kesejukan yang terasa oleh aliran dari pendingin hawa membuatkan seorang demi seorang rakan kelas saya sering menukarkan suhu 'beku' untuk kelas ceria dengan aksi-aksi wanita sihat tanpa lemak menahan gigitan udara sejuk menikam saraf dan tulang mereka, adalah antara pandangan kesukaan saya.


Kotak berpetak di dinding hadapan kelas bagaikan 'remote control' buat meredakan tekanan yang seperti dirahsiakan dari menyingahi hati saya.


Anih...


Kiranya begitu ramai penutur urdu dan hindi di Canada ini. Tidak pula saya sedar ke dua perebut Khasmir ini upaya duduk bersebelahan dan saling berdekatan untuk saling mengeyit mata atau membetulkan fahaman pada kesukaran memahami pelajaran....


Urdu tidak bertingkah dengan hindi pada sudut bahasa.


Lalu siapakah yang bermusuh dan saling bersengketa di Khasmir?


Sambil mendengar ajaran cikgu saya melakarkan beberapa lukisan peta minda di atas kertas :



Muslim mind, soul and akidah cannot be a ‘play ground place’ in what it may be ask to have it by ‘you’.

Siapakah 'you' kepada kita?



‘You’ do not want we speed on the process of learning by make of an opinion on ban the music? 

(This suggestion is  in our own muslim society without any harm to non muslim culture – do understand it.)  





But we do realized that our young people need music and they are learning music from the school. 

Music have be one of the subjects in my country starting from primary school (now it begun from early stage like kinder garden) and it be a curriculum activity among the secondary school students. 

As I asked 'you' before how to put fikh in our education system but you make a fun on it to have a game by make my password lost and I cannot access my hotmail  &  yahoo email.



DOES MUSLIM HAVE AN ALTERNATIVE FOR MUSIC?





My Malaysian product by hadhari concept more suitable to have a design pattern in entertain for non muslim to feel God as the Creator and it still have a lot discussion and argument about it.

And the music has be an occupation for those have a creative and talent.

We always have a good example about this matter.

Let see the prostitute who have to earn money for life or to pay the cost of the education by doing ‘escort lady’ or be a part time girls so on …

This is haram in muslim society.

Any key points in this?

We learn 'you' for a long time after Holy War and our young people never know the history. 

May I know did you still have a community to change all the facts about the truth in your journal, magazine and books?

If you did it and still carry on the activity may I know what is your purpose to make the world and this ummat face the same problem as what our great grand ancestor did before?

What is the purpose of intellectual discussion if all the truth will be change?